Selain kerjasama sistem franchise kemitraan, sekarang kami juga membuka kerjasama dalam bidang bisnis bimbel yaitu pembagian hasil dengan sekolah atau pemilik tempat belajar seperti sekolah, ruko, atau rumah. Hal ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak dan membuat bisnis bimbel seperti membuka bimbel sempoa menjadi lebih mudah dilakukan, karena pemilik tempat tidak perlu lagi repot-repot memikirkan manajemen bisnis bimbel, kurikulum bimbel, sampai detail-detail operasional yang dibutuhkan untuk membuka bimbel karena seluruhnya sudah kami sediakan. Untuk memperjelas keuntungan yang bisa didapatkan oleh pemilik tempat berikut estimasi pembagian hasil kerjasama bisnis bimbel yang kami tawarkan:
Biaya bimbel meliputi:
- Biaya
Sarana Rp 300.000,- / siswa berupa Tas, buku materi sempoa, alat tulis, sempoa
kecil, dan Kaos Omar Sempoa.
-
Satu
kelas minimal 10 siswa dan maksimal 20 siswa
-
Biaya
bimbel Rp 500.000 / siswa / level.
-
Jumlah
pertemuan 2 x seminggu @ 1,5 jam selama 3 bulan.
Program ini dilaksanakan di sekolah yang bersangkutan.
Fasiitas belajar, guru Sistem Managemen, dan Modul disediakan oleh kami. Untuk kerjasama Bisnis Bimbel bagi hasil yang kami tawarkan adalah 50% – 50% .
Estimasi pembagian keuntungan:
·
PEMASUKAN:
v Jumlah siswa yang
mendaftar 100 siswa (dibagi dalam 5 kelas), Rp 500.000 x 100 siswa = Rp 50.000.000 / 3 bulan*
*1
Kelas 2x pertemuan/minggu = 8x pertemuan/ bulan
*10
Kelas x 8 pertemuan = 80 pertemuan / bulan
·
BIAYA:
v Gaji Guru Rp.1.000.000 /
bulan
v Gaji Marketing Rp
2.000.000 / bulan
v Peralatan KBM Rp. 1.000.000
/ bulan
Total biaya
Rp. 4.000.000 / bulan x 3 bulan = Rp 12.000.000
/ 3 bulan*
·
PROFIT:
Rp 50.000.000
– Rp. 12.000.000 = Rp. 38.000.000,-
50% x Rp
35.000.000 = Rp 19.000.000 / 3 bulan
= Rp
6.333.333 / bulan*Untuk proposal kerjasama bisnis bimbel dengan sistem bagi hasil ini bisa kami kirimkan melalui email, silahkan hubungi kami via email di omarsempoa.jakbar@yahoo.com atau hub no 021-49114247. Terimakasih.
*Jumlah ini adalah ESTIMASI, Angka bisa berubah sesuai jumlah siswa dan pengeluaran tak terduga